Banner 468 x 60px

 

Senin, 21 April 2014

0 komentar
Apa Beda Bensin Premium, Pertamax dan Pertamax Plus ?? 

Premium adalah bahan bakar minyak jenis distilat berwarna kekuningan yang jernih. Premium merupakan BBM untuk kendaraan bermotor yang paling populer di Indonesia. Premium di Indonesia dipasarkan oleh Pertamina dengan harga yang relatif murah karena memperoleh subsidi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Premium merupakan BBM dengan oktan atau Research Octane Number (RON) terendah di antara BBM untuk kendaraan bermotor lainnya, yakni hanya 88. Pada umumnya, Premium digunakan untuk bahan bakar kendaraan bermotor bermesin bensin, seperti: mobil, sepeda motor, motor tempel, dan lain-lain.

Premium
1. Menggunakan tambahan pewarna dye
2. Mempunyai Nilai Oktan 88
3. Menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah banyak


Pertamax adalah bahan bakar minyak andalan Pertamina. Pertamax, seperti halnya Premium, adalah produk BBM dari pengolahan minyak bumi. Pertamax dihasilkan dengan penambahan zat aditif dalam proses pengolahannnya di kilang minyak. Pertamax pertama kali diluncurkan pada tahun 1999 sebagai pengganti Premix 98 karena unsur MTBE yang berbahaya bagi lingkungan. Selain itu, Pertamax memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan Premium. Pertamax direkomendasikan untuk kendaraan yang diproduksi setelah tahun 1990, terutama yang telah menggunakan teknologi setara dengan electronic fuel injection (EFI) dan catalytic converters (pengubah katalitik).

Pertamax
1. Ditujukan untuk kendaraan yang menggunakan bahan bakar beroktan tinggi dan tanpa timbal.
2. Untuk kendaraan yang menggunakan electronic fuel injection dan catalyc converters.
3. Menpunyai Nilai Oktan 92
4. Bebas timbal
5. Ethanol sebagai peningkat bilangan oktannya
6. Menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah yang sangat sedikit dibanding BBM lain

Pertamax Plus adalah bahan bakar minyak produksi Pertamina. Pertamax Plus, seperti halnya Pertamax dan Premium, adalah produk BBM dari pengolahan minyak bumi, dihasilkan dengan penambahan zat aditif dalam proses pengolahannnya di kilang minyak. Pertamax Plus merupakan bahan bakar yang sudah memenuhi standar performa International World Wide Fuel Charter (IWWFC). Pertamax Plus adalah bahan bakar untuk kendaraan yang memiliki rasio kompresi minimal 10,5, serta menggunakan teknologi Electronic Fuel Injection (EFI), Variable Valve Timing Intelligent (VVTI), (VTI), Turbochargers, dan catalytic converters.

Pertamax Plus
1. Telah memenuhi standart WWFC
2. BBM ini ditujukan untuk kendaraan yang bertehnologi tinggi dan ramah lingkungan
3. Menggunakan teknologi Electronic Fuel Injection (EFI), Variable Valve Timing Intelligent (VVTI), (VTI), Turbochargers dan catalytic converters.
4. Tidak menggunakan timbal, alias tanpa timbal.
5. Mempunyai Nilai Oktan 95
6. Toluene sebagai peningkat oktannya
7. Menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah yang sangat sedikit dibanding BBM lain

Motor kita baiknya diisi bensin apa ya? Ada pilihan bensin yaitu Premium, Pertamax dan Pertamax plus yang merupakan produk Pertamina,
dan ada juga bensin jenis lain dari perusahaan asing seperti Shell dan Petronas.

Mesin motor memerlukan jenis bensin yang sesuai dengan desain mesin itu sendiri agar dapat bekerja dengan baik dan menghasilkan kinerja yang optimal. Jenis bensin tersebut biasanya diwakili dengan angka / nilai oktan (RON), misalnya Premium ber-oktan 88, Pertamax ber-oktan 92 dan Pertamax Plus ber-oktan 95.

Tujuan mesin dibuat dengan perbandingan kompresi tinggi adalah untuk meningkatkan efisiensi (irit bahan bakar) dan menurunkan kadar emisi.
Semakin tinggi angka oktan, maka harga per liternya pun umumnya lebih tinggi. Namun belum tentu bahwa jika mengisi bensin ber-oktan tinggi pada mesin motor kita, kemudian akan menghasilkan tenaga yang lebih tinggi juga.

Dianjurkan mengisi bensin sesuai nilai rasio kompresi (kecuali ada modifikasi lain). Semakin TINGGI nilai oktan, maka bensin semakin lambat terbakar (dikarenakan titik bakarnya lebih tinggi). Semakin TINGGI nilai oktan, maka bensin lebih sulit menguap (penguapan rendah). Bensin yang gagal terbakar (akibat oktan terlalu tinggi), bisa menyebabkan penumpukan kerak pada ruang bakar atau pada klep.

Berikut daftar bahan bakar motor dan mobil sesuai rasio kompresi :

YAMAHA
Vega-R (9.3:1) Pertamax
Vega-ZR (9.3:1) Pertamax
Mio (8.8:1) Premium
Jupiter (9.0:1) Premium
F1ZR (7.1:1) Premium
RX-KING (6.9:1) Premium
YT 115 (7.2:1) Premium
RZR (7:01) Premium
Nouvo (8.8:1) Premium
Crypton (9.0 : 1) Premium
Yamaha Alfa (7.2 : 1) Premium
Yamaha RXZ (7.0 : 1) Premium

Jupiter-Z (9.3:1) Pertamax
Jupiter MX-135LC (10.9:1) Pertamax Plus
Scorpio-Z (9.5:1) Pertamax
VIXION (10.4:1) Pertamax/pertamax plus
Majesty 125 (11:01) Pertamax Plus
Scorpio (9.5:1) Pertamax

SUZUKI
Satria FU (10.2:1) Pertamax/pertamax plus
Shogun New FL125 Series (9.6 : 1) Pertamax
Shogun FD125 X (9,5 : 1) Pertamax
Thunder 125 (9.2 : 1) Premium/Pertamax
Spin 125 (9.6:1) Pertamax
SkyWave 125 (9.6 :1) Pertamax

KAWASAKI
Kawasaki Blitz R 53 mm x 50.6mm 111 cc 9.3 : 1 (Pertamax)
Kawasaki Athlete 56 mm x 50.6mm 124.6 cc 9.8 : 1 (Pertamax)
Kawasaki Ninja 250 62 mm x 41.2mm 2x 250 cc 11.5 : 1 (Pertamax Plus)
Kawasaki KLX 250 72 mm x 61,2mm 249cc 11 : 1 (Pertamax Plus)
Kawasaki Ninja RR 150 7.2 : 1 (Premium)
Kawasaki Kaze 9.3 : 1 (Pertamax)

HONDA
Honda GL 100 52 x 49.5mm 105.1 cc 9.2 : 1 (Pertamax)
Honda GL Max 56.5 x 49.5mm 124.1 cc 9.2 : 1 (Pertamax)
Honda GL Pro 61.0 x 49.5mm 144.7cc 9.2 : 1 (Pertamax)
Honda Supra 50.0 x 49.5mm 97.1 cc 8.8 : 1 (Premium)
Honda Tiger 63.5 x 62.2 mm 196.9cc 9.0 : 1 (Premium)
Honda Megapro 63,5 x 49,5 mm 156.7cc 9.0 : 1 (Premium)
Honda CS-1 58 x 47,2 mm 124.7 cc 10.7 : 1 (Pertamax Plus)
Honda Supra PGM FI 52,4 x 57,9 mm 124.8cc 9.0 : 1 (Premium)
Honda Blade 50 x 55,6 mm 109.1 cc 9.0 : 1 (Premium)
Honda Vario 10, 7:1 (Pertamax Plus)
Honda CBR 150 R 11:1 ( Pertamax Plus)
Honda Beat 125 9.2 : 1 (Pertamax)
Honda Scoopy 108 cc 9.2 : 1 (Pertamax)
Honda Absolute Revo 110 cc 9 : 1 (Premium)

*sumber : majalah MotoDream
Read more...
1 komentar
Senin, 21 April 2014 14:00 WIB
Komparasi Motor Sport
Komparasi Kawasaki Ninja RR Mono VS Honda CBR 250R, Keok 4 Detik, Cuy..!!

Penulis : Tim Motor Plus
Foto : AXL


RR Mono lebih unggul karena cepat saat menikung

Performa jagoan baru pabrikan Geng Ijo alias Kawasaki Ninja RR Mono, masih bikin penasaran. Terutama, di atas lintasan sirkuit. Setelah sebelumnya diadu dengan kedua kakak kandungnya, yakni Kawasaki Ninja 150 RR dan New Ninja 250R. Kini, EM-Plus mencoba mengadu performa mesin satu silinder 250 cc buatan Kawasaki ini dengan mesin 250 cc 1 silinder buatan Honda yang diwakili Honda CBR 250R.
Dari spek mesin, kedua tunggangan ini berbeda karakter. Pasalnya, CBR 250R mengusung diameter piston lebih gede dari Ninja RR Mono, yakni 76 mm (CBR 250R) vs 72 mm (Ninja RR Mono). Pasti, di putaran atas CBR 250 lebih unggul. Sementara, Ninja RR Mono cenderung lebih mantap di torsi karena punya stroke lebih panjang (61,2 mm) dari CBR 250R yang cuma 55 mm.
Tambah penasaran dengan performa kedua tunggangan beda karakter ini di atas lintasan. EM-Plus mengadu Ninja RR Mono dan CBR di atas lintasan sirkuit Sentul International, Bogor, Jawa Barat. Nico Julian Chandra, rider R9 Racing Team masih ditunjuk untuk memacunya.
Sebelum mengetes kedua tunggangan ini, Nico tidak punya bayangan motor mana yang akan lebih cepat. Pengetesan pertama dilakukan pada Ninja RR Mono dengan knalpot standar. Dari tiga putaran yang dilakukan, RR Mono masih catatkan waktu di angka 2 menit 4,5 detik dengan meraih top speed 155 km/jam.
Pengetasan berpindah ke CBR 250R dengan knalpot standar. Tiga lap dilibas Nico dengan mulus. Catatan waktu terbaiknya selama tiga lap 2 menit 6,1 detik. Dari hasil ini, CBR 250R tertinggal 1,6 detik dari Ninja RR Mono. Tapi, urusan top speed CBR 250R lebih cepat dengan kecepatan 156 km/jam yang dikailnya.
“Memang beda karakter. Tenaga mesin CBR lebih enak di putaran atas. Meski kalah urusan top speed, Ninja RR Mono lebih cepat dan lebih enak diajak nikung. Catatan waktunya juga bisa lebih bagus,” analisa Nico setelah mengetes kemampuan kedua motor berknalpot standar.
Pengujian dilanjutkan dengan mengganti knalpot dengan model racing. Seperti dua pengetesan sebelumnya, catatan lap time Ninja RR Mono menggunakan knalpot racing tembus 1 menit 58,3 detik atau lebih cepat 6,2 detik dari knalpot standar. Untuk top speednya, tertahan di angka 162 km/jam.
CBR 250R ikut dipasangkan knalpot racing dengan merek dan tipe yang sama dengan knalpot racing di Ninja RR Mono. Dengan knalpot racing, Nico melibas tiga putaran di atas CBR 250R.  Catatan waktu terbaik Nico selama tiga putaran adalah 2 menit 2,4 detik. Sedangkan top speed CBR jauh terangkat jadi 166 km/jam (naik 10 km/jam ketimbang knalpot standar).
Jika dibandingkan dengan catatan waktu Ninja RR Mono yang juga sudah adopsi knalpot racing, CBR 250R jelas keok dari RR Mono. Selisih waktunya 4,1 detik lebih cepat RR Mono.
Selain karakter mesin, beda lebar lingkar roda juga berpengaruh dari hasil yang diraih. Ninja RR Mono gunakan ban dengan ukuran 100/80-17 depan, dan 130/70-17 belakang. Sedangkan CBR 250R pakai ban dengan ukuran 110/70-17 depan, dan 140/70-17 belakang. Jadi, ban RR Mono lebih kecil ketimbang CBR.



Top speed tinggi bikin CBR 250R menang di trek lurus

“Ukuran ban yang lebih kecil bikin Ninja RR Mono gampang taklukkan semua tikungan. Keluar masuknya lebih cepat dibandingkan CBR. Tapi, ban CBR yang lebih besar, terasa lebih stabil,” tegas Nico.
Kalau hasil dynotest menggunakan mesin DynoMite, Ninja RR Mono meraih tenaga 26,24 hp/10.479 rpm. Sementara CBR 250R bisa tembus 22,34 hp/9.570 rpm. Semua, aplikasi knalpot standar. Urusan torsi, terbukti Ninja RR Mono masih di atas angin. Ninja RR Mono sanggup membukukan torsi maksimum sebesar 21,42 Nm di 8.032 rpm. CBR 250R hanya meraih 19,8 Nm di 7.445 rpm.
DATA HASIL TES
Tes di Sirkuit Sentul
Knalpot Standar :
Ninja RR Mono
Best lap     2 menit 4,5 detik
Top speed      155 km/jam
CBR 250R
Best lap     2 menit 6,1 detik
Top speed     156 km/jam
Knalpot Racing :
Ninja RR Mono
Best lap     1 menit 58,3 detik
Top speed     162 km/jam
CBR 250R

Best lap     2 menit 2,4 detik
Top speed    166 km/jam
Read more...
0 komentar
Test Performa Honda CBR 250R

Upgrade Performa Honda CBR 250R, Aplikasi Piston Diamater 82 mm Power Maksimal Tertinggi 28,95 hp / 8.500 rpm


Penulis : Indra, Athaya
Foto : Athaya



Pengujian di atas dyno, masih belum maksimal
Performa bawaaan lahir Honda CBR 250R terbilang cukup mumpuni. Tapi, Jerry yang berdomisili di Jl. Olahraga 6,  Kemanggisan, Jakarta Barat masih belum puas. Tak tanggung-tanggung, pemuda ganteng brewokan ini putuskan buat gedein kapasitas silinder CBR 250R jebolan 2013 miliknya jadi 290 cc.
“Seher diganti pakai produk JE Piston diameter 82 mm. Blok silinder diboring ulang,” beber Jerry sembari bilang pengerjaannya diserahkan ke bengkel Ngayun Speed di kawasan Alteri Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Tapi, karena Jerry ogah ubahan mesin terlalu ekstrem. Makanya, tak diikuti porting saluran masuk dan buang. Bahkan kem pun masih tetap pakai bawaan pabrik alias standar ting-ting. “Head cylinder dan kem belum saya apa–apakan. Mau coba jajal bore up-nya saja. Makanya dengan head standar, rasio kompresi mesin naik 13 : 1,” katanya.

Atur ulang debit bensin lewat piggyback Power V Commander
Nah, untuk penuhi kebutuhan bahan bakar yang otomatis bertambah, Jerry aplikasi piggyback Power V Commander (PVC) keluaran Dynojet. Lalu, koil standar diganti pakai koil Kawasaki Ninja 250R.
Selain itu, Jerry juga ganti filter udara pakai produk K&N guna mengail aliran udara lebih deras ke ruang bakar dan ia ganti knalpot merk Akrapovic Carbon.

Saluran gas buang dipercayakan pada Akrapovic Carbon
Penasaran hasil upgrade mesin CBR 250R miliknya, Jerry pun sambangi Ultraspeed Racing (USR) di Jl. Panjang Alteri Kelapa Dua, Kebon Jeruk, untuk ukur perubahan tenaga dan torsi yang dihasilkan. “Sekalian setting ulang piggybacknya sesuai permintaan mesin,” tukasnya.
Sebagai perbandingan, CBR 250R standar di atas dyno USR terukur max power berada di 22,36 hp/ 8.468 rpm, dengan torsi puncak 20,22 Nm/ 7.520 rpm. Nah, giliran Honda CBR 250R bore up 290 cc Jerry, dari 3 kali run didapat max power tertinggi 28,95 hp/ 8.500 rpm. Sementara torsi maksimumnya tembus 25,55 Nm/ 6.800 rpm. Artinya, terjadi peningkatan tenaga 6,59 hp dan torsi sebesar 5,33 Nm dibandingkan standarnya. Lumayan deh! (www.motorplus-online.com)
Read more...
0 komentar
Gathering All CBRCLUB Kalimantan Timur(Balikpapan,Samarinda,BontangSangatta)
Goes to Beras Basah Island Bontang kuala

Jumat 18 April 2014 bertepatan dengan wafat isa al masih dimamfaatkan beberpa region cbrclub dari kalimantan timur terutama Balikpapan untuk gaspoll ke pulau beras basah yang berada dikota bontang. gak tanggung -tanggung region yang berada dsamarinda,sangatta terutama bontang sebagai tuan rumah diajak gath bareng biar acara semakin seru n heboh disamping semakin mengukuhkan rasa persaudaraan dan kesolidan dari beberapa region.

Kenapa memilih pulau beras basah???? Pulau Beras Basah di Kota Bontang merupakan salah satu objek wisata terletak sekitar 40 menit perjalanan laut. Dengan menyewa kapal nelayan,rombongan pun bisa menikmati pesona bahari yang ditawarkan pulau yang memiliki pantai pasir putih itu. Kapal pun bertolak dari sebuah dermaga kayu di kawasan Bontang Kuala, Bontang

Selama perjalanan, kami menemui air laut yang sangat jernih. Cukup dari atas kapal, kita bisa melihat hijau nya tumbuhan laut di dasar nya. Bahkan sesekali ikan kecil terlihat samar-samar di bawah sana. Sementara, pulau-pulau tak berpenghuni juga ramai terlihat. Pulau-pulau kecil itu hanya dipenuhi pohon bakau yang rimbun. Tak hanya itu, kita juga menemui perkampungan di atas air laut. Sekumpulan rumah itu sama sekali tak terhubung dengan daratan. Satu-satunya cara agar warga nya terhubung dengan daratan adalah dengan menggunakan kapal. Benar-benar kampung yang unik.

Tak terasa sebuah mercusuar menjulang tinggi menyambut kedatangan rombongan. Pantai berpasir putih pun terlihat jelas. Tak sabar rasanya untuk segera menginjakan kaki di atas nya. Kapal terus merapat ke sebuah dermaga kayu di sekitar pulau. Disana sudah ada beberapa kapal tambat. Tampaknya pulau kecil ini sudah ramai dikunjungi oleh wisatawan apalgi di hari libur seperti sekarang.

Daripada penasaran mari disimak beberapa dokumentasi dari potogrtafer cbrclub samarinda bro ari #48

Rombongan Dari Cbrclub Balikpapan tiba pukul 10:00 wita disamarinda dsambut oleh cbrclub samarinda













semua rombongan dari region Samarinda,balikpapan,bontang dan sanggata sudah siap berangkat menuju pulau beras basah

sekilas pemandangan dermaga penyeberangan








Beberapa penampakan dari personil yang keren selama menikmati perjalanan diatas laut...hehehehhhe





















Nah ini yang dtunggu-tunggu.....penampaklan dipulau beras basah











Gak dkota dipulau jg ni orang subuk mulu yach???!!!!!




 come here


2 sejoli pada mesra-mesraan





Rute :
Dari Balikpapan menuju Samarinda dtempuh sekitar 2 jam menggunakan sepeda motor ,dari samarinda menuju Bontang ditempuh perjalanan sekitar 2,5 jam.  Tiba di Bontang, anda bisa menyewa kapal di sekitar Bontang Kuala dan Tanjung Laut. Tarif sewa kapal bervariasi, antara Rp 300 hingga 400 ribu. Bisa menampung 10 penumpang sekaligus. Di Pulau Beras Basah tak ditemui penginapan dan warung makan, maka sebaiknya anda tidak menginap dan membawa perbekalan berupa makanan. Solusi nya anda bisa menginap di kota Bontang.

Read more...