Banner 468 x 60px

 

Selasa, 31 Juli 2012

Ini Arti Istilah-istilah di STNK

0 komentar

Ini Arti Istilah-istilah di STNK

sumber - detikOto
  img
dok detikFoto

Jakarta - Coba lihat Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) di dompet Anda. Selama ini ada istilah-istilah yang membuat pengendara pusing. Kalau BBN-KB mungkin sudah familiar, tapi SWDKLL misalnya, makhluk apakah itu?

Divisi Humas Mabes Polri di laman Facebook mereka menjelaskan istilah-istilah yang terdapat di STNK anda.

STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) adalah bukti registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor yang berfungsi sebagai kelengkapan kendaraan bermotor ketika bergerak dijalan, berisikan identitas pemilik, identitas kendaraan bermotor, nomor registrasi dan masa berlaku termasuk pengesahannya.

Berikut istilah yang tercantum di STNK:



  • BBN KB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor) : Besarnya 10 persen dari harga motor (off the road)/harga faktur untuk motor baru, dan motor bekas(second) sebesar 2/3 pajak (PKB) nya.
  • PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) : Besarnya 1,5% dari nilai jual motor dan bersifat menurun tiap tahun, karena penyusutan nilai jual motor.
  • SWDKLLJ (Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan) : Sumbangan ini dikelola oleh Jasa Raharja.
  • Biaya ADM (Biaya administrasi) : Untuk motor baru tidak dikenakan dan apabila ganti pelat nomor (5 tahun sekali) atau balik nama dikenai biaya ADM.

Bagi Anda yang telat membayar pajak bermotor, pastinya dikenai denda. Apabila jatuh tempo masa berlaku STNK belum melakukan perpanjangan maka akan dikenai denda PKB dan denda SWDKLLJ.

Berapa dendanya?

  • Perhitungan Denda PKB : 25% per tahun
  • Terlambat 3 bulan = PKB x 25% x 3/12
  • Terlambat 6 bulan = PKB x 25% x 6/12
  • Denda SWDKLLJ : besarnya Rp 32.000 untuk roda 2 dan Rp 100.000 untuk roda 4.

Contoh: si Andi punya motor dan terlambat bayar 6 bulan jumlah PKB tertera di STNK Rp 232.000 dan SWDKLLJ Rp 35.000 maka Andi dikenakan denda keterlambatan sebesar:

(Rp232.000 x 25% x 6/12 ) + (Rp 32.000) = Rp 61.000.

Total yang harus dibayar sebesar: Rp 232.000 + Rp35.000 + Rp 61.000 = Rp 328.000
Read more...

Rabu, 18 Juli 2012

Bahasa Isyarat Touring part 2

4 komentar
Bahasa Tubuh Yang Wajib Dikuasai Pimpinan VJ Motor.

Bahasa isyarat touring” atau “hand signals group riding” yang dipergunakan di Indonesia pada umumnya adalah sama sebagaimana telah dipakai oleh berbagai komunitas maupun klub motor di Indonesia ketika mereka melakukan touring. 


Bahasa Tubuh Yang Wajib Dikuasai Pimpinan Touring Sepeda Motor (VJ):
Gambar dibawah ini adalah sekedar contoh yang sekiranya harus dilakoni oleh ‘Petugas VJ Touring’ karena ia akan memimpin barisan grup, sudah tentu posisinya harus berada di barisan paling depan. Kemudian bahasa isyarat yang diberikan oleh VJ harus diikuti oleh peserta secara berurutan mulai dari peserta nomor dua dan terus kebelakang.
Namun pada prakteknya beberapa isyarat mempunyai arti dan makna yang berbeda. Hal ini karena disesuaikan dengan gaya dan riding style dari setiap komunitas, klub motor, jenis motor yang dipakai maupun sikap dari pengendara itu sendiri.

1. START MESIN
Petugas VJ memberikan isyarat ‘hidupkan mesin’ dengan tangan kanan keatas sambil memainkan jari telunjuk tangan kanan.
Posisi masih berhenti dan kode start harus didahului oleh klakson dari petugas SW yang ada paling belakang. Usai klakson SW tadi, VJ memberikan acungan jempol tangan kanan/kiri agar dilihat oleh semua anggota, artinya ‘ready to go.
2. BELOK KIRI
Petugas VJ memberikan isyarat ‘belok kiri’ dengan cara mengayunkan tangan kiri sampai batas pundak sebelum ia belok ke kiri.
3. BELOK KANAN
Petugas VJ memberikan isyarat belok kanan dengan cara mengangkat tangan kiri sampai keatas helm, dengan telapak tangan kiri tebuka mengarak kekanan. Gerakan diulangi beberapa kali menunjuk kekanan.
4. BAHAYA DI SISI KIRI I
Petugas VJ memberikan isyarat ada ‘bahaya di sisi kiri’ dengan mengangkat tangan kiri, serta menurunkan tangan kirinya ke bawah sambil membuka jari telunjuknya. Menunjuk sesuatu kebawah kiri seperti ada lubang atau jalan rusak. Cara ini jauh lebih baik dari pada dengan mengangkat kaki.
5. BAHAYA DI SISI KANAN I
Sama seperti gambar di atas cuma arah tangannya berbeda dengan kondisi diatas. Kalau pengendara bisa melepas gas dengan situasi aman, maka isyarat memberikan ‘bahaya di sebelah kanan’ bisa saja dilakukan dengan mengangkat tangan kanan dan menunjuk ke arah kanan.
6. BAHAYA DI SISI KANAN II
Petugas VJ jika terpaksa memberikan isyarat ‘bahaya disisi kanan’ dengan cara mengangkat kaki kanan secukupnya. Isyarat ini bukan aksi mau menendang, tetapi hanya sekedar memberitahukan adanya bahaya dikanan karena tangan kanan pengendara harus tetap pegang handle gas.
7. BAHAYA DI SISI KIRI II
Sama seperti gambar di atas cuma arah kakinya berbeda dengan kondisi diatas, Petugas VJ bisa juga memberikan isyarat ada ‘bahaya disisi kiri’ sambil mengangkat kaki kiri secukupnya. Sekali lagi
isyarat-isyarat menggunakan kaki bukan bermaksud menendang, tetapi hanya memberitahukan ada bahaya di kiri sementara tangan kiri pengendara harus pegang kopling.


8. TAMBAH KECEPATAN
Petugas VJ memberikan isyarat ‘tambah kecepatan’ dengan cara mengangkat tangan kiri sambil menunjukkan jari telunjuk kirinya. Isyarat ini bisa juga di lakukan dengan membuka telapak tangan kiri kemudian digerakkan kedepan berulang-ulang. Gerakan tangan yang lain, yaitu tangan kiri diangkat ke atas kemudian didorong kedepan. Isyarat ini harus melihat kondisi jalan, apakah aman serta memungkinkan kecepatan bisa ditambah.
9. KURANGI KECEPATAN
Petugas VJ memberikan isyarat ‘kurangi kecepatan’ dengan cara melepas lengan tangan kiri dari handle kopling dengan secukupnya kemudian telapak tangan terbuka dimainkan atau diayunkan dengan perlahan. Bisa juga lengan tangan kiri secara besar diayun-ayunkan agar terlihat oleh semua anggota. Biasanya isyarat ini dilakukan ketika melewati tikungan-tikungan di pegunungan atau di jalan lurus dimana VJ minta kecepatan dikurangi secara perlahan, atau juga VJ minta extra perhatian daripada anggota untuk selalu “hati-hati”.
10. RAPATKAN BARISAN
Petugas VJ memberikan isyarat ‘rapatkan barisan’ dengan mengangkat tangan kirinya keatas, mengepalkan telapak tangan kiri kemudian diayunkan beberapa kali. Isyarat ini bisa juga diartikan ketika kecepatan mendadak diminta VJ agar segera pelan dan kemudian akan berhenti karena ada bahaya.
11. BUAT SATU BARIS
Petugas VJ memberikan isyarat ‘buat barisan jadi satu’ dengan cara mengangkat tangan kirinya tinggi dan menempatkan telapak tangan kirinya diatas helm terbuka menghadap ke kanan, kemudian telapak tangan tadi diayunkan seperlunya. Isyarat satu baris ini juga bisa dengan mengangkat tangan kiri kemudian memberikan telunjuk satu kiri.
12. BUAT DUA BARIS
Petugas VJ memberikan isyarat ‘buat dua baris’ dengan cara mengangkat tangan kirinya dengan memberikan kode dua jari sebagai tanda angka 2. Isyarat ini meminta formasi barisan grup menjadi dua dengan syarat kecepatan rendah. Jika kondisi dua baris sudah tidak mungkin lagi, maka secepatnya VJ memberikan isyarat satu baris (no. 11).
13. STOP/BERHENTI
Petugas VJ memberikan isyarat “berhenti/stop” dengan cara melepaskan tangan kirinya dari handle kopling kemudian telapak kirinya dibuka ke belakang sambil dimainkan atau digoyang-goyang menandakan harap segera berhenti. Isyarat ini jarang dipergunakan karena isyarat no. 10 rapatkan barisan dipakai sekaligus untuk berhenti.
Seluruh keterangan mekanisme touring, maupun bahasa isyarat VJ yang telah dipaparkan diatas bukanlah suatu hal yang baku. Sebenarnya masih banyak lagi mekanisme touring, maupun isyarat-isyarat lainnya yang bisa dipergunakan ketika berkendara bersama grup. Semua mekanisme touring dan bahasa isyarat tetap disesuaikan dengan kebutuhan, juga perkembangan dari setiap grup, komunitas, maupun klub motor yang bersangkutan.
Read more...

PERBANDINGAN ANTARA PREMIUM DAN PERTAMAX

0 komentar
PERBANDINGAN ANTARA PREMIUM DAN PERTAMAX   


Rencana pemerintah untuk larangan konsumsi BBM bersubsidi (premium) bagi pengendara roda dua menuai banyak protes dikalangan bikers. Bila peraturan itu benar-benar diterapkan otomatis pengendara motor harus merogoh kocek lebih dalam. Diluar itu apa sih yang membedakan antarapremium dan pertamax selain harganya yang terpaut jauh?
Ciri fisik:
- Premium warna kuning
- Pertamax warna biru
- PertamaxPlus warna merah

Perbandingan Angka Oktan dan Kompresi:
Pertamax Plus
Oktan= 95
Kompresi= 10:1 – 11:1
Pertamax
Oktan= 92
Kompresi= 9:1 – 10:1
Premium
Oktan= 82
Kompresi= 7:1 – 9:1
Perbedaan pertamax dengan premium bagi performa mesin motor:
Motor dengan spesifikasi bahan bakar Pertamax jika menggunakan Premium » performa mesin + umur pakai mesin menurun.
Motor dengan spesifikasi bahan bakar Premium jika menggunakan Pertamax » tidak berpengaruh besar pada performa motor.
Bila kedua jenis bahan bakar tersebut dipakai tidak sesuai dengan spesifikasi bahan bakar yang dibutuhkan mesin maka performa menjadi menurun. Hal itu berpengaruh terhadap emisi gas buang dihasilkan yang tentunya juga berpengaruh terhadap lingkungan.
Penggunaan Pertamax lebih irit meski beban yang diangkut motor berat. Sebab tidak ada detonasi dan menghasilkan tenaga yang besar. Beda dengan pemakaianPremium. Gas harus dipelintir dahulu sehingga lebih boros.
Perbedaan lainnya ada pada bau Pertamax yang lebih tajam lantaran menggunakan trik aromatic. Enggak hanya itu Pertamax juga lebih cepat menguap dibandingpremium. Jika disulut api Pertamax akan lebih cepat menyambar ketimbang premium. Tapi jika dalam ruang bakar, Premium justru lebih mudah meledak (autoignition) dibanding Pertamax.
Sebenarnya penggunaan jenis bahan bakar apa pun harus disesuaikan dengan kebutuhan mesin agar didapat hasil yang optimal, efektif dan efesien.
Read more...

Standar, Procedur berkendara/Berkonvoi.

0 komentar

Standar, Procedur berkendara/Berkonvoi.

please Read This carefully before you ride !!!






STANDAR KONVOI

ini adalah panduan sederhana tentang konvoi tapi lebih baik kita sebut sebagai penyeragaman atau standarisasi konvoi supaya ritme touring mudah dibentuk, terhindar dari kesan arogan dan tetap tidak mengganggu hak orang lain. yang paling penting dan perlu diingat adalah konvoi touring biker adalah bukan konvoi VVIP.
# motor dalam keadaan baik secara keseluruhan
# mental dan fisik biker maupun boncenger dalam keadaan fit secara keseluruhan
# patuhi semua standar SAFETY RIDER
# datang tepat waktu baik di start point ataupun di meeting point
# masuk dalam klotur (kelompok touring) yang telah ditentukan

TATA CARA PEMBERANGKATAN :

hal ini berlaku untuk setiap pemberangkatan baik dari start point dan setiap stop point (check point, emergency stop, dll) yang ditentukan oleh RC (road captain)
# RC memberikan tanda siap berangkat dengan menghidupkan mesin motornya dan
memposisikan motornya sebagai RC (terdepan)
# peserta mengikuti dengan membentuk barisan 1 (satu) kolom dan ditutup oleh Sp (sweeper)
# RC memberikan tanda akhir siap berangkat (lihat hand code) diikuti oleh peserta yang sudah siap
# Sp memberikan tanda konfirmasi siap berangkat kepada RC (lihat horn code)

TATA CARA KONVOI :

# dibagi dalam beberapa klotur dengan maksimum peserta menyesuaikan situasi /kondisi per klotur
# tidak membentuk garis lurus dengan motor didepannya
# posisikan motor lebih ke kanan atau ke kiri terhadap motor didepan
untuk memberikan jarak menghindar bila terjadi pengereman mendadak
# atur jarak aman sesuai kecepatan
# pastikan kecepatan tidak melebihi 80 kpj
# tidak melanggar lampu merah
# teruskan pesan hand code (kode tangan) dan foot code (kode kaki) kepada peserta dibelakang
# nyalakan lampu penerang jalan (lampu dekat)
# hidupkan lampu hazard (opsional)
# tidak menggunakan lampu strobo ataupun flip-flop
# tidak menggunakan sirine ataupun pengeras suara
# tidak membunyikan klakson terhadap hal yang tidak perlu atau sudah diwakili oleh RC
# tidak saling mendahului
# pendengaran tetap dominan terhadap kondisi sekitar
# usahakan selalu dan tetap tenang
# tidak meninggalkan peserta yang mengalami masalah (troble) dijalan


TATA CARA DI LAMPU LALU LINTAS (LALIN) ATAU DI PERSIMPANGAN :


# RC mengurangi kecepatan terutama saat lampu menyala kuning untuk menghindari putusnya konvoi
# tetap dalam konvoi kecuali ditentukan lain oleh RC
# tidak menerobos lampu merah sekalipun konvoi harus terputus

TATA CARA KONVOI TERPUTUS :

# Sp memberikan pesan horn code (kode klakson)
# RC mengurangi kecepatan
# setelah bebas dari hambatan, peserta yang terputus bersama Sp
mengejar konvoi dalam kecepatan aman max. 80 kpj
# setelah semua bergabung kembali Sp kembali memberikan horn code

TATA CARA MENGHALAU PENYUSUP :
# maksimalkan jarak motor dengan motor didepannya sesuai kecepatan
# berikan tanda dan berikan jalan untuk mendahului kepada calon dan penyusup
# Sp berusaha mengeluarkan penyusup dengan cara-cara yang baik

TATA CARA PESERTA MENGALAMI MASALAH :

# peserta berikan tanda darurat mohon berhenti jika memungkinkan
# RC memberhentikan konvoi
# Sp advice RC bila tidak mengetahui
# Sp atau salah satu peserta memberi tanda kepada klotur berikut
# tidak meninggalkan peserta dijalan dalam situasi apapun
# tidak meninggalkan peserta sendirian atau lebih baik lagi pending klotur

BILA TERJADI KECELAKAAN MINOR INJURED :


# Sp memberikan tanda kepada klotur berikutnya untuk tidak berhenti
# korban dirawat sementara
# bawa korban ke balai pengobatan terdekat bila perlu

BILA TERJADI KECELAKAAN MAJOR INJURED :
# parkir semua motor di lokasi aman (ditunggui salah satu peserta bila perlu)
# semua peserta mengamankan TKP dan atur lalin
# Sp memberikan tanda kepada klotur berikutnya
# evakuasi dipimpin langsung oleh RC
# RC broadcast berita dan
# wajib stop touring

BILA TERJADI MOGOK :

# klotur emergency stop
# ditangani oleh peserta yang mengerti
# RC cari bengkel terdekat bila tidak bisa ditangani peserta
# antar dan kawal motor ke bengkel terdekat

HAND CODE (KODE TANGAN)

# Tangan Kiri terkepal diatas helm dengan jempol menghadap kebawah:
Kode emergency dengan kendaraannya atau kondisi emergency lainnya. Wajib direspon petugas atau kawan dibelakangnya dengan klakson panjang.
# Tangan kiri/kanan direntangkan sudut 45 derajat disamping badan dengan posisi telapak menghadap kebelakang:
Ada handicap berupa orang/kendaraan berhenti di sisi kanan/kiri.
# Tangan Kiri/Kanan direntangkan sudut 45 derajat memberikan tanda jempol:
Kondisi sudah OK dan perjalanan bisa dilanjutkan.
# Tangan Kiri diangkat lurus keatas dengan jari telunjuk diacungkan (satu jari)
Barisan satu berbanjar kebelakang dengan posisi zig zag, dimulai dengan anggota terdepan dibelakang RC mengambil posisi sebelah kiri belakang RC, kedua di sebelah kanan belakang anggota pertama dan seterusnya dengan jarak lebar kira2 sebatas bahu kiri & kanan RC/anggota depannya.
# Tangan Kiri diangkat lurus keatas dengan jari telunjuk & jari tengah / jari telunjuk & jari kelingking (dua jari) diacungkan:
Barisan berbaris sejajar 2 berbanjar kebelakang. (khusus digunakan untuk konvoi dalam kota/kondisi jalan padat agar rombongan tidak terpencar serta pada saat masuk kesebuah lokasi)
# Tangan kiri diatas helm melakukan gerakan melingkar:
Rombongan berputar arah.
# Tangan kiri diangkat ditekuk sebatas kuping dengan telapak tangan mengepal:
Rombongan berhenti (lampu merah)
# Tangan kiri diangkat lurus keatas, diayunkan kedepan dengan telapak tangan terbuka:
Rombongan berjalan kembali.
# Tangan kiri diangkat lurus keatas, telapak tangan terbuka menghadap kekuping dan diayunkan keluar-kedalam:
Rombongan satu banjar kebelakang merapat satu baris dari posisi zig zag. Biasanya kode ini dilakukan pertama oleh RC bila rombongan akan menyusul kendaraan atau jalanan sempit/gang.
# ancungan jempol = salam brotherhood
# Tangan Kiri diangkat lurus keatas dengan lima jari = konvoi bubar untuk kembali bergabung setelah melewati rintangan (macet)
# menunjuk arah = siap-siap berbelok ke arah yang ditunjuk

FOOT KODE (KODE KAKI)



# turunkan kaki kiri = menunjukan adanya handicap/halangan dijalan berupa lubang atau con atau pembatas jalan dan lain2 yang berupa benda mati disebelah kiri.
# turunkan kaki kanan = menunjukan adanya handicap/halangan dijalan berupa lubang atau con atau pembatas jalan dan lain2 yang berupa benda mati disebelah kanan.
# turunkan kedua kali = menunjukan jalanan rusak, bergelombang, marka melintang, rel kereta api, polisi tidur atau genangan air.

Source : Gilmot/forums

tambahan:

TATA CARA PADA SAAT ROLLING THUNDER ATAU KONVOI KENDARAAN BERMOTOR 

Mengendarai sepeda motor bersama group atau rombongan (konvoi) adalah sebuah kegiatan yang menyenangkan.. 
Namun demikian dalam sebuah konvoi diperlukan keteraturan dan kedisiplinan guna menjaga keselamatan bersama dan pengguna jalan lainnya,, 
Berikut ini adalah isyarat atau kode yang berlakU ketika konvoi : 

1. RoadCaptain atau rekan paling depan kita menepuk helm bagian kanan dengan tangan kanan 2 kali mengisyaratkan bahwa RoadCap membutuhkan bantuan dari sweeper yang kemudian sweeper mendekati RoadCap dan melakukan perintah RoadCap.. 

2. RoadCap atau rekan paling depan kita mengacungkan kepalan tangan kiri mengisyaratkan agar rombongan memperlambat laju kendaraan untuk berhenti.. 

3. RoadCap atau rekan paling depan kita mengangkat tangan kiri dan mengacungkan 1 jari mengisyaratkan agar rombongan membentuk 1 barisan,, 
klo mengacungkan 2 jari maka mengisyaratkan agar rombongan membentuk 2 barisan. Barisan dalam konvoi adalah staging, zig zag atau susun batu bata, kecuali pada saat berhenti di 
lampu merah atau lainnya maka berhentilah bersebelahan dan gunakan ruang kosong seefisien mungkin.. 
ketika membentuk 1 barisan sangat tidak disarankan untuk berada dalam satu garis lurus,, 
paling ngga agak sedikit ke kiri atau kanan.. 
ini berguna untuk menjaga jarak aman apabila rekan di depan melakukan pengereman mendadak atau ada hambatan lain.. 

4. RoadCap atau rekan paling depan kita mengangkat tangan kiri dan mengacungkan 1 jari kemudian menggerakkan jari membentuk lingkaran kearah kanan mengisyaratkan agar 
rombongan siap-siap untuk berbalik kanan. 

5. RoadCap atau rekan paling depan kita mengangkat tangan kiri dan mengayunkan lengan kearah kanan dengan telapak tangan terbuka dan jari-jemari rapat mengisyaratkan agar 
rombongan bersiap untuk berbelok kanan,, 
jika lengan diayunkan kearah kiri maka rombongan bersiap untuk belok kiri dan jika lengan diayunkan kearah depan maka 
rombongan dapat jalan terus dengan mengambil arah ke depan. 

6. RoadCap atau rekan di depan kita mengangkat tangan kiri dan mengacungkan jari-jemari yang membentuk huruf “0” dengan mempertemukan ibu jari dengan telunjuk mengisyaratkan 
agar rombongan mematikan sirine atau tidak membunyikan klakson, mematikan lampu-lampu aksesoris non-standar (Strobo, hazard, flip-flop dlsb),, 
merendahkan gas pada motor yang memiliki suara knalpot tidak standar ( BIASANYA DBS NIE.. xixixixixix... ) 

7. RoadCap atau rekan paling depan kita mengangkat tangan kiri dan mengacungkan telapak tangan membuka dan menutup adalah isyarat untuk dapat kembali menyalakan lampu-lampu aksesoris dan perangkat lainnya.. 
Isyarat yang sama dapat pula diartikan sebagai tanda untuk menyalakan/mematikan lampu depan motor. 

8. RoadCap atau rekan paling depan kita memberi isyarat dengan tangan kiri dengan jari-jemari mengepal kecuali ibu jari dan kelingking dan menggerak-gerakkannya adalah 
isyarat agar rombongan menjaga jarak aman kendaraan. 


HALANGAN DI JALAN 

1. Menurunkan kaki kiri adalah isyarat adanya halangan (lubang, batu dlsb) disebelah kiri. 

2. Menurunkan kaki kanan adalah isyarat adanya halangan (lubang, batu dlsb) disebelah kanan. 

3. Menurunkan kedua kaki adalah isyarat adanya halangan (lubang, batu, jalanan bergelombang, REL KERETA/ PINTU PERLINTASAN KERETAP API asik nie tempat.. hehe.. dlsb) yang tidak dapat dihindari, ini dilakukan sebelum atau sesudah melewati halangan tersebut jika pada 
saat halangan tersebut dilewati, si pengendara motor melakukan gerakan penyeimbang seperti berdiri pada footstep atau menurunkan gigi perseneling untuk memperlambat kendaraan. 

TROUBLE DI JALAN 

1. Mengangkat tangan kiri dengan telapak tangan membuka lebar 

2. Mengangkat tangan kanan dengan telapak tangan mengepal. 

3. Membunyikan klakson (horn) panjang atau tanpa jeda. 


ISYARAT UMUM LAINNYA 

1. RoadCap atau rekan di depan kita memberi isyarat dengan tangan kiri menunjuk dengan kearah tepi jalan adalah isyarat untuk menghentikan kendaraan di tepi jalan. 

2. Untuk ijin mengisi bensin adalah dengan menggunakan isyarat trouble,, biasanya untuk CBRCLUB menunjuk-nunjuk tangki hingga didatangi oleh sweeper yang bertugas lalu kemudian gunakan tangan kiri yang menunjuk 
ketangki bensin. Saat menunjuk tangki bensin gunakan jari telunjuk dengan ibu jari tetap terbuka dan yang lainnya mengepal. Jika tidak memungkinkan menggunakan tangan kiri, gunakan tangan kanan sambil menggunakan suara jika yakin suara dapat didengar oleh sweeper yang bertugas.. 
sweeper yang bertugas akan memberitahu kepada roadCap. 

3. RoadCap atau rekan paling depan kita memberi isyarat dengan tangan kiri,, telapak tangan terbuka sejajar tangki bensin dengan gerakan seakan menekan kebawah adalah 
isyarat untuk memperlambat kendaraan. 

4. sweeper atau rekan di depan kita memberi isyarat dengan tangan kiri, telapak tangan terbuka sejajar tangki bensin dengan gerakan ayunan telapak tangan kedepan 
mengisyaratkan agar kita maju mendekati atau mengganti posisi.. 

Yang harus selalu diingat adalah persiapkan kendaraan terlebih dahulu,, 
apakah sudah lengkap atau blom seperti lampu utama, lampu sein, dan lampu rem,, cek juga tekanan angin.. 

untuk bikersnya sendiri wajib mengenakan helm FULL FACE, jaket, celana jeans, sepatu yang tutup mata kaki dan sarung tangan.. 




Read more...

Sabtu, 14 Juli 2012

ANNIVERSARY 1 ST CBRCLUB SAMARINDA

0 komentar
ANNIVERSARY 1 ST CBRCLUB SAMARINDA
http://www.cbrclubindonesia.com/content.php?167-CBRCLUB-SAMARINDA-1st-Anniversary

alhamdulillah...Akhirnya pada tangal 29 januari 2012 CBRCLUB SAMARINDA sukses merayakan anniversary 1 TH di cafe coffetoffe basuki rahmad samarinda...tanpa kendala cuaca.tamu undangan yang datang pun ikut meramaikan jalannya acara hingga berakhir.
sedikit dokumentasi jalannya acara:
big family CBRCLUB SAMARINDA:



lokasi acra:





iringan akusstik live:


penerima tamu undangan:




pembukaan acara oleh mc:



kata sambutan oleh paketu:


perkenalan member CCS:


pembacaan doa:


pemotongan kue ultah:





sexy dancer:




makan-makan:


games:


pembagian doorfrize:

pembacaan doorfrize:


pemenang doorfrize:



pembagian piagam:





pesan dan kesan undangan:

poto bersama IMHS:



pembubaran acara:



poto bareng anggota ccs:




semogaa  CBRCLUB SAMARINDA kedepannya bisa semakin solid dan  kembali merayakan anniversary ke 2
salam broderhood for CBRCLUB INDONESIA
Read more...