Banner 468 x 60px

 

Jumat, 02 November 2012

SATU HATI bersama Suku Dayak Kenyah di Desa pampang

3 komentar
CBRCLUB SAMARINDA SATU HATI bersama Suku Dayak Kenyah




Minggu 28 oktober 2012 pukul 10:00 wita rombongan CBRCLUB SAMARINDA mengadakan perjalanan ke desa pampang.Oh ya bagi para bikers yang belum mengenal desa pampang alangkah baiknya kita mengenal sedikit sejarah tentang suku dayak kenyah yang menempati desa pampang tersebut.

Sejarah
Sekitar tahun 1960-an, Suku Dayak Apokayan dan Kenyah yang saat itu berdomisili di wilayah Kutai Barat dan Malinau, hijrah lantaran tak mau bergabung atau tak ingin ikut ke wilayah Malaysia dengan motif dan harapan taraf pendapatan atau ekonomi yang menjanjikan. Rasa nasionalisme mereka inilah yang membuat mereka memilih tetap bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Mereka menempuh perjalanan dan berpindah-pindah selama bertahun-tahun, hanya dengan berjalan kaki. Untuk menyambung hidup, mereka singgah di tempat-tempat yang dilaluinya dan berladang. Kehidupan mereka terus berpindah-pindah untuk berladang. Sehingga akhirnya mereka sampai di kawasan Pampang. Akhirnya mereka hidup di Desa Pampang dan melakukan berbagai kegiatan masyarakat, seperti bergotong-royong, merayakan natal, dan panen raya.
Desa Pampang adalah sebuah desa budaya yang berlokasi di Sungai Siring, Kota Samarinda, Kalimantan Timur dan merupakan objek wisata andalan kota Samarinda.
Kawasan Pampang yang terletak sekitar 20 km dari kota Samarinda merupakan kawasan wisata budaya yang menarik untuk menyaksikan kehidupan suku Dayak Kenyah. Obyek wisata budaya ini dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan bermotor melalui jalan raya Samarinda-Bontang. Daya tarik yang dapat disaksikan adalah Lamin atau rumah adat suku Dayak serta tarian dan upacara adat Dayak Kenyah
Jika Anda ingin mengunjungi Desa Pampang, maka datanglah pada hari Minggu. Dari KRUS, jaraknya hanya 20 kilom meter saja. Di tempat itu, setiap hari Minggu dilangsungkan upacara adat dari salah satu suku dayak, Dayak Kenyah. Upacara yang dimulai pukul 8 pagi itu, akan dilanjutkan dengan menampilkan hiburan berupa tarian-tarian adat yang cukup menarik perhatian pengunjung.

nah biar gak penasaran ini sedikit dokumentasi perjalanan kami disana

beberapa poto hasil perjalanan kami:

 

 Ketua suku dan para penari cilik ikut menyambut   kedatangan kami
dengan ramah





Berbagi kebersaman dengan poto bareng






Nah para Bikers Biasanya, para pengunjung saat acara selesai minta berpose dengan para penari atau anak-anak dayak dan para orang tua warga setempat yang saat itu hadir dengan pakaian adatnya. ”Senang bisa berfoto-foto dengan warga di Pampang ini,” jelas Ari  yang memimpin rombongan dari CBRCLUB SAMARINDA pada  Minggu itu.

Selanjutnya, jika Bikers sudah sampai lokasi Balai Lamin dan ingin naik ke atas panggung untuk menyaksikan langsung berbagai tarian yang ditampilkan, maka pengunjung harus diminta uang tiket sebesar 25 ribu rupiah per orang. Biaya ini tentu tidak mahal, sebab bila sudah sampai di atas, pengunjung akan mendapatkan kepuasan tersendiri karena sudah bisa menyaksikan tarian-tarian indah budaya dayak secara langsung.

Bagian dalam panggung rumah adat



   pose dulu buat kenang-kenangan


Tak kalah serunya para Bikers bisa menyaksikan para garis belia yang cantik dan berkulit putih. Sambil diiringi alunan musik, para gadis muda menari dengan tangan diliuk-liukkan lemah gemulai, serempak dan senyum terlihat di bibir menghibur para pengunjung. 
Bagi bikers yang ingin masuk ke lokasi pertunjukan dan menyaksikan tarian-tarian yang ditampilkan di panggung Balai Lamin secara langsung, maka Anda akan dikenakan biaya masuk dua kali. Pertama, biaya saat masuk pintu gerbang dimana lokasi Balai Lamin berada sebesar 20 ribu rupiah. Biaya ini tentu sudah termasuk tempat parkir yang luas tepat berada di depan panggung Balai Lamin. 


Akhirnya setelah puas menikmati keragaman budaya didesa pampang ,kami pun siap-siap gaspoll untuk kembali ke kota samarinda dikarenakan sore harinya kami akan mengadakan kegiatan rutin yakni KOPDAR bareng CBRCLUB SAMARINDA di plaza Telkom samarinda. Kami berharap Desa yang pada Juni 1991, oleh Gubernur Kaltim saat itu HM Ardans diresmikan menjadi Desa Budaya ini akan menjadi aset wisata unggulan baik di tingkat lokal bahkan mancanegara. Semoga.


















3 komentar:

Anonim mengatakan...

Good Job Buat CCS smd,Terus Berkarya dan mari kita Dukung terus kebudayaan Daerah kita terutama kaltim,(We Love You Dayak'S)...salam satu Hati (CCS#36)

cbrclubsamarinda mengatakan...

ok mas bro

Unknown mengatakan...

Mantaaaaaps. . .

Posting Komentar

salam satu hati satu jiwa keep brotherhood